Sabtu, 01 Oktober 2011

Tentang rasaku untukmu..

saat kaki telah melepuh, jalan dimataku serasa patah ..
hingga nafasku tak lagi berjiwa , kala udara kepedihan mengisi
paruku tanpa lelah .

kapan detik nafasku ini berhenti berputar , kapan getir ini lelah mencambuk ku ,
padahal aku telah mengiba ,bahkan airmata pun tak lagi kupunnya

Kini ku dapati kau dalam lelahnya jiwa..
rentan karena luka..
kau laki-laki yang mampu kembali mengetarkan isi jiawa, hingga raga...
entah dari mana ku memulai rasa..
semakin lama semakin ku mencinta..
pada sosok LELAKI yang sangat teristimewa...
kau pengobat bagi luka..
kau penguat untuk jiwa goyahku...

mungkin TUHAN telah menakdirkan untukku agar bisa mengenalimu..
untuk menjadikanmu pelengkap iman keislamanku...
kini ku tawarkan segala rasa yang kurasa , agar ketenangan dan kebahagiaan ,
dapat kau rasakan tanpa ada lagi, masa lalumu yang selalu mengusik kehidupanmu
kini percayalah padaku..
buka lembaran kehidupan baru denganku..

hingga takdir mampu memisahkan kita, biarlah tidak kesumpurnaan mewarnai hubungan kita,
agar kita bisa melihat, bahwa sesungguhnya perbedaan itu indah..
jika kita mewarnainya dengan cinta..

meskipun aku tahu, segala yang melekat pada dirimu..
itu tak akan menyurutkan betapa besarnya rasa cintaku, padamu...

Kubingkai indah wajahmu
dalam ruang hampa, dingin dan beku
agar dapat kau rasa
cemas hati kini, selimuti pekik lara tak henti

Mari sini, lihatlah..
bingkaimu kuhias dengan sempurna
ketika kau pandang
seperti cermin, tak mau lepas dan terjaga

Ya, lihat baik-baik senyum itu
di tengah getir yang kau rasa, di ruang tak berudara
seperti tertekan ingin keluar
buat segala menjadi nyata

Kini, keluarlah dari pigura
pegang dadamu sendiri
rasakan denyut jantungku
agar kau tahu, ia masih berdetak
setia memberimu rasa..
Cinta...

yakinlah akan kesungguhan hati ini..
bahwa ku ingin kau menjadi..
pelabuhan terakhir yang ku tuju...
siapapun kau..
apapun yang melekat pada dirimu..
ku terima segala yang ada pada dirimu..
ku mampu cintai kekuranganmu..
karna sesungguhnya tak ada manuisa yang sempurna...
begitupun aku dan kau...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar